Rabu, 24 Juli 2019

SEORANG ISTRI MENUTUPI KEMISKINAN SUAMINYA

Ada sebuah kisah, ketika seorang suami menangis kepada sahabatnya.
Sahabatnya itu pun bertanya, "Kenapa kau menangis tersedu-sedu seperti ini?"
Sang suami menjawab, "Istriku sedang sakit demam"
Sahabatnya bertanya lagi, "Sebegitu cintanyakah kau?Sehingga istri sakit demam saja sampai menangis sangat dlm seperti ini?
Sang suami menjawab, "Kau tahu siapa istriku?".
Lalu sang suami menceritakan pada sahabatnya, Aku ini miskin, tdk punya pekerjaan tetap & setiap hari keluargaku hanya makan dngn kacang,itu pun jika aku pulang.
Jika aku tak pulang karena blm mendapat apa "untuk dimakan paling istriku hanya minum air atau berpuasa.
Suatu hari keluarga mertuaku mengundang kami untuk berkunjung ke rumahnya, kebetulan istriku berasal dari keluarga kaya.
Saat aku duduk berkumpul bersama mertuaku & keluarga yang lain di meja makan dengan hidangan yang mewah, aku tidak menemukan istriku. Lalu aku bertanya kepada ibu mertuaku,
"Dimanakah dia ibu?". Ibu mertuaku menjawab, "Istrimu sedang di dapur, dia mencari kacang.....Katanya dia sudah bosan dengan hidangan lauk & daging, sehingga dia sangat ingin makan kacang"
Ketika mendengar itu ayah mertuaku langsung memelukku sambil berkata,... "Terima kasih menantuku kau telah mencukupi nafkah anakku dngn baik, sampai "dia bosan makan daging & malah ingin mencoba makan kacang."
Saat itu dadaku tersesak, menahan tangis.
Lalu saat pulang ke rumah kami aku tak bisa lagi menahan tangis, sambil ku peluk erat istriku ...
"Betapa engkau sangat menjaga kehormatanku di hadapan orang lain wahai istriku walau pun itu orang tuamu sendiri, sedangkan aku tahu setiap hari kau hidup kekurangan disini, bahkan sampai tdk makan sama sekali."
Istriku hanya menjawab, "Aku berkewajiban menjaga kehormatanmu, Karena istri adalah pakaian suami & suami adalah pakaian istri. Karena itu istri adalah kehormatan suaminya, begitu juga pun sebaliknya suami adalah kehormatan bagi isterinya".
Allahu Akbar

BACAAN ATTAHIYYAT ADALAH DIALOG ANTARA RASULULLAH SAW. DENGAN ALLAH SWT

Salam semua, maaf, saja saya memberitahu kepada yg belum tahu dan mengingatkan semula kepada yang telah tahu bahawa....... "BACAAN ATTAHIYYAT ADALAH DIALOG ANTARA RASULULLAH SAW. DENGAN ALLAH SWT.''...............................................................:

*1. Seandainya kita mengetahui bahwa
      sebagian dari bacaan shalat itu adalah
      dialog antara Rasulullah SAW dengan Allah
      Azza wajalla, tentu kita tidak akan
      terburu-buru melakukannya...

* Allahu Akbar, ternyata bacaan shalat itu dapat
   membuat kita seperti berada di syurga...

* Mari kita camkan dan renungkan kisah
   berikut ini, tentu akan berlinang air mata kita,
   masya Allah...*
                                                               
*2. Singkat cerita, pada malam itu Jibril As.
      mengantarkan Rasulullah Saw naik ke
     Sidratul Muntaha. Namun karena Jibril As
     tidak diperkenankan untuk mencapai
     Sidratul Muntaha, maka Jibril As pun
     mengatakan kepada Rasulullah SAW untuk
     melanjutkan perjalanannya sendiri tanpa
      dirinya...*

*3. Rasulullah Saw melanjutkan perjalanan
      perlahan sambil terkagum-kagum melihat
      indahnya istana Allah Swt hingga tiba di
      Arsy...

* Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul,
   inilah pertama kalinya Nabi Muhammad Saw
   berhadapan dan berbincang secara langsung
   dengan Allah Azza wa Jalla...

* Bayangkanlah betapa indah dan luar biasa
   dahsyatnya moment ini, Masya Allah..*

*4. Percakapan antara Nabi Muhammad Rasulullah
      Saw dengan Allah Subhanahu Wata'ala

*(1). Rasulullah Saw-pun mendekat dan
         memberi salam penghormatan kepada
         Allah Swt :*
* Attahiyyatul mubarokastush shalawatuth
   thayyibaatulillah = Semua ucapan
   penghormatan, pengagungan dan pujian
   hanyalah milik Allah".

*(2). Kemudian Allah Swt menjawab
         sapaannya
* Assalamu 'alaika ayyuhan Nabiyyu
   warahmatullahi wa barakaatuh
* Segala pemeliharaan dan pertolongan Allah
   untukmu wahai Nabi, begitu pula rahmat
   Allah dan segala karunia-Nya".

*(3). Mendapatkan jawaban seperti ini,
        Rasulullah Saw tidak merasa jumawa atau
        berbesar diri, justru beliau tidak lupa dengan umatnya, ini yang membuat kita
        sangat terharu.

* Beliau menjawab dengan ucapan :*
* Assalaamu 'alaina wa 'alaa 'ibadillahish
   shalihiin"*= *Semoga perlindungan dan
   pemeliharaan diberikan kepada kami dan
   semua hamba Allah yang shalih"

* Bacalah percakapan mulia itu sekali lagi, itu
   adalah percakapan Sang Khaliq dan
   hamba-NYA, Sang Pencipta dan ciptaan-NYA
   dan beliau saling menghormati satu sama
   lain, menghargai satu sama lain, dan lihat
   Betapa Rasulullah Saw mencintai kita
   umatnya, bahkan beliau tidak lupa dengan
   kita ketika beliau di hadapan Allah Swt..."

* (4). Melihat peristiwa ini, para Malaikat yang
          menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha
          tergetar dan terkagum-kagum betapa
          Rahman dan Rahimnya Allah Swt, betapa
          mulianya Nabi Muhammad Saw...

*Kemudian para Malaikat-pun mengucap
  dengan penuh keyakinan :*

*Asyhadu Allaa ilaaha illallah, wa asy hadu
  anna Muhammaddar Rasulullah* = *Kami
  bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
  kami bersaksi bahwa Muhammad itu adalah
  hamba Allah dan Rasul Allah".*

*5. Jadilah rangkaian percakapan dalam
       peristiwa ini menjadi suatu bacaan dalam
       shalat yaitu pada posisi Tahiyat Awal dan Akhir, yang kita ikuti dengan shalawat kepada Nabi sebagai sanjungan seorang
individu yang menyayangi    umatnya.
* Mungkin sebelumnya kita tidak terpikirkan 
   arti dan makna kalimat dalam bacaan ini.*
* Semoga dengan penjelasan singkat ini kita
   dapat lebih meresapi makna shalat kita.

 Sehingga kita dapat merasakan getaran yang
 dirasakan oleh para Malaikat disaat peristiwa
  itu...
* Semoga bermanfaat untuk menambah
   kekhusyu'an shalat kita. Aamiin Yaa Robbal
   Aalamiin.*

6. Pesan :
*Jangan pernah tinggalkan shalat karena di
   Dalam kubur banyak jutaan manusia yang
   minta dihidupkan kembali hanya untuk
   beribadah kepada Allah Swt
 *Sesibuk apapun kita jangan pernah
   tinggalkan shalat*
Sumber : Kitab Qissotul Mi'raj.

7.  Sekarang anda memiliki dua pilihan :
*(1). Membiarkan sedikit pengetahuan ini
          Hanya dibaca disini.*
*(2). Membagikan pengetahuan ini Insya
         Allah bermanfaat dan akan menjadi
         pahala bagimu. Aamiin..*

*8. Silahkan di share Ya...
*Semoga yang share akan ditambahkan
  rezekinya, dan diangkat penyakitnya...Aamiin*

9. Ya Allah... :                                   
 *(1). Muliakanlah orang yang membaca status
          Ini.*
(2). Lapangkanlah hatinya.                                                   (3). Bahagiakanlah keluarganya.
(4). Luaskan rezekinya seluas lautan.
(5). Mudahkan segala urusannya.
(6). Kabulkan cita-citanya.
(7). Jauhkan dari segala musibah.
(8). Jauhkan dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji, berkata kasar, dan mungkar.
(9). Dan semoga yang menyebarkan status ini rezekinya berlimpah Aamiin..

Boleh di share sebanyak mungkin !!

CIUMAN YANG MEMBAWA KE SURGA

“Perbanyaklah kamu mencium anak cucumu karena imbalan dari setiap ciuman adalah surga.” (HR. Bukhari)"
     
4 Anggota Tubuh Anak Yang Perlu Dicium Orangtua Setiap Hari

Mari lahirkan rasa kasih dalam diri anak-anak melalui sifat orang tua yang penyayang.

Berikut ini adalah saran kami sebagai psikolog Islam yang sebaiknya diamalkan setiap hari terhadap anak-anak.

CIUMAN KASIH SAYANG

1. Di ubun-ubun,
menunjukkan kebanggaan orangtua terhadap anak sambil didoakan agar menjadi anak soleh/sholehah, aamiin.

2. Di dahi,
menandakan orangtua redha atas keberadaan anak.
Rasulullah s.a.w mencium Fatimah radiallahu anha di dahinya.

3. Di kedua pipi
sambil mengucap masya Allah, sebagai tanda syauq (perasaan sayang dan rindu) orangtua terhadap anak.

4. Di tangan anak,
tanda mawaddah wa hubb (kasih sayang) sambil mengucap barakallah, sebagaimana Rasulullah s.a.w juga selalu mencium tangan putri tercinta : Fatimah r.a.


SENTUHAN SAYANG

1. Menggosok belakang kepala anak, sebagai tanda kasih sayang dan perlindungan.

2. Menggosok atas kepala atau ubun-ubun, menunjukkan kebanggaan orangtua terhadap anak.

3. Mengusap dahi, sebagai tanda syauq (perasaan sayang dan rindu) terhadap anak.

4. Kedua pipi, juga tanda mawaddah wa hubb (kasih sayang)

5. Memegang kedua tangan, untuk menenangkan anak ketika perasaannya tampak kacau atau bingung.

Perhatian :
Usaplah dada anak sambil istighfar saat ia menunjukkan kecenderungan berbuat salah atau sedang marah, untuk menenangkannya.

Lakukan tindakan mawaddah warohmah ini diiringi kalimat2 thoyyibah.

SUDAH KAH KITA CIUM ANANDA HARI INI?

"KEJAMNYA WAKTU SUBUH"

Saudaraku...
Saya yakin di antara kita sdh mengetahui keistimewaan waktu Subuh. Hari ini ada baiknya kita melihat waktu Subuh dgn kacamata yg lain, yaitu dari bahaya waktu Subuh bila kita tidak dapat memanfaatkannya.

 _Allah bersumpah dalam Al Fajr : “Demi fajar (waktu subuh)”._

Kemudian dalam Al-Falaq , Allah mengingatkan:

“Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”.

Ada apa di balik waktu Subuh?

Mengapa Allah bersumpah demi waktu Subuh?

Mengapa harus berlindung kpd yang menguasai waktu Subuh?

Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?

Ya, ternyata waktu Subuh benar-benar sangat berbahaya!

Waktu Subuh lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api.

Waktu Subuh lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan.

Jika ada sekawanan perampok menyatroni rumah kita, dan mengambil paksa semua barang kita: uang dan semua perhiasan emas digondolnya. Uang cash puluhan juta ditilepnya. Laptop, yang berisi data2 penting kita juga diembatnya. Eh, mobil yg belum lunas juga diembatnya dan rumah kita dibakarnya.

Bagaimana rasa pedih hati kita menerima kenyataan ini?

Ketahuilah,
bahwa waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu.

Karena jika kita tergilas sang waktu Subuh sampai melalaikan shalat fajar, maka kita akan menderita kerugian lebih besar dari sekedar kehilangan seluruh harta kita.

Kita kehilangan dunia dan segala isinya.

Ingat sabda Rasulullah ﷺ : “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”
(HR Muslim).

Waktu Subuh juga lebih menyengsarakan dari sekedar kemiskinan dunia.

Karena bagi orang2 yg tergilas waktu Subuh hingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka hakikatnya, merekalah orang2 miskin sejati yg hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja pahala shalatnya.

“…dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan shalat semalam suntuk” (HR Muslim).

Shalat semalam suntuk adalah shalat yg dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Fantastis!

Shalat selama sepuluh jam…, atau kurang lebih 150 kali shalat! Betapa agung fadhilah shalat Subuh berjamaah ini. Sebaliknya betapa malangnya orang yg tergilas waktu Subuh, orang2 yg mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.

Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yg disiram bensin.

Mengapa demikian? Tahukah Anda bahwa Nabi Muhammad Shalallhu alaihi wassalam  menyetarakan dengan orang Munafik bagi yg tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah di mesjid ?

Rasulullah ﷺ bersabda :
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang Munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh berjamaah. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak”
(HR Bukhari Muslim).

Agar tidak merasakan gilasan waktu Subuh yg lebih kejam dari perampokan, agar tidak terkena gilasan waktu Subuh yg lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan panasnya kobaran api, maka: “Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh.” (Al Falaq:1).

Yaitu dengan bersegera memanfaatkan waktu Subuh sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah qabliyah Shubuh (shalat fajar) dan shalat Shubuh berjamaah di masjid - bagi pria, di rumah - bagi wanita di awal waktu setelah azan berkumandang.

Ayo jadi pejuang shubuh...!!!

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)

SAMPAIKAN KEPADA ORANG LAIN MAKA INI ADALAH SEDEKAH JARIAH DAN PADA SETIAP ORANG YANG MENGAMALKANYA KAMU AKAN IKUT MENDAPATKAN PAHALANYA INSYA ALLAH AAMIIN....

INDAHNYA BERBAGI

SEMOGA BERMANFAAT